Penjelasan Idiom "Start from Scratch" dalam Bahasa Inggris
Pernahkah kamu merasa harus memulai dari awal tanpa memiliki apa-apa? Mungkin itu seperti menggambar sebuah gambar di atas kertas yang kosong, atau menulis sebuah cerita di atas lembaran kosong. Tapi, bagaimana jika kamu harus memulai bisnismu dari nol, tanpa modal, tanpa koneksi, dan tanpa pengalaman sama sekali? Nah, di sinilah idiom “start from scratch” datang untuk menjelaskan kondisi tersebut.
Menjadi orang yang sukses tidak selalu mudah. Terkadang kita harus memulai dari awal tanpa memiliki dukungan atau keuntungan apapun. Dalam bahasa Inggris, hal ini dapat diungkapkan dengan menggunakan idiom “start from scratch”. Pada artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang penggunaan dan makna dari idiom “start from scratch”.
Definisi Idiom “Start from Scratch”
Idiom “start from scratch” merujuk pada situasi di mana seseorang harus memulai suatu usaha atau proyek dari level dasar tanpa adanya kemajuan atau keuntungan sebelumnya. Dalam bahasa Indonesia, idiom ini bisa diartikan sebagai “memulai dari nol” atau “mulai dari awal”.
Dalam konteks bisnis, idiom “start from scratch” sering digunakan untuk menggambarkan situasi di mana seseorang memulai bisnis dari nol, tanpa memiliki dukungan atau modal yang cukup. Dalam situasi seperti ini, seseorang harus memulai dengan mengembangkan rencana bisnis yang matang, menentukan tujuan jangka pendek dan jangka panjang, serta membangun jaringan bisnis yang kuat untuk mengembangkan usahanya.
Namun, idiom “start from scratch” tidak hanya dipakai dalam konteks bisnis. Istilah ini juga bisa digunakan dalam situasi kehidupan sehari-hari seperti saat kita mencoba memperbaiki hubungan atau memulai sesuatu yang sama sekali baru. Contoh lain dari penggunaan idiom “start from scratch” adalah ketika seseorang memulai karir di bidang yang sama sekali berbeda dari pendidikan atau pengalaman sebelumnya.
Asal Usul Idiom “Start from Scratch”
Asal usul idiom “start from scratch” bisa ditelusuri hingga ke abad ke-18 di Inggris. Pada masa itu, perlombaan kuda menjadi sangat populer di kalangan masyarakat kelas atas. Di dalam perlombaan tersebut, ada suatu aturan yang mengharuskan kuda yang akan berlaga harus berdiri di belakang garis awal sebelum perlombaan dimulai.
Pada saat itu, garis awal dirancang dengan menggunakan gergaji dan pisau untuk membuat goresan halus pada tanah. Garis ini disebut sebagai “scratch”. Ketika perlombaan dimulai, kuda harus berdiri di belakang garis “scratch” tersebut dan berlari sejauh yang bisa mereka lakukan untuk mencapai garis finis. Jika kuda itu keluar dari garis awal sebelum perlombaan dimulai, maka kuda tersebut dianggap melakukan pelanggaran dan harus kembali ke garis “scratch” untuk memulai perlombaan lagi dari awal.
Dalam situasi seperti itu, kuda tersebut harus memulai perlombaan dari awal tanpa ada keuntungan apapun yang bisa mereka peroleh dari posisi sebelumnya. Hal ini lah yang kemudian menjadi inspirasi dari idiom “start from scratch”.
Contoh Penggunaan Idiom “Start from Scratch”
1. Menggambarkan situasi dimana seseorang harus memulai suatu usaha atau proyek dari awal tanpa adanya kemajuan atau keuntungan sebelumnya. Dalam konteks bisnis, idiom ini sering digunakan untuk menggambarkan situasi di mana seseorang memulai bisnis dari nol, tanpa memiliki dukungan atau modal yang cukup. Dalam situasi seperti ini, seseorang harus memulai dengan mengembangkan rencana bisnis yang matang, menentukan tujuan jangka pendek dan jangka panjang, serta membangun jaringan bisnis yang kuat untuk mengembangkan usahanya.
2. Menunjukkan ketekunan dan ketabahan seseorang dalam menghadapi rintangan dan tantangan. Saat seseorang memutuskan untuk “start from scratch”, dia berkomitmen untuk memulai dari titik awal dan bekerja keras untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Proses membangun kembali dari awal bisa sangat melelahkan dan menantang, namun dengan tekad dan semangat yang kuat, seseorang bisa mencapai kesuksesan.
3. Memberikan kesempatan bagi seseorang untuk memperbaiki kesalahan atau kegagalan sebelumnya. Dalam situasi di mana seseorang harus memulai dari awal, dia memiliki kesempatan untuk belajar dari kesalahan atau kegagalan sebelumnya dan memperbaikinya di masa depan. Dalam konteks bisnis, situasi ini bisa memberikan kesempatan bagi seseorang untuk mengubah pendekatan bisnis yang sebelumnya tidak berhasil dan mencoba pendekatan baru yang lebih efektif.
4. Menunjukkan kerja keras dan dedikasi seseorang dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Saat seseorang memutuskan untuk “start from scratch”, dia harus siap bekerja keras dan menunjukkan dedikasinya untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Memulai dari awal bisa sangat menantang dan melelahkan, namun dengan tekad dan semangat yang kuat, seseorang bisa mencapai kesuksesan.
5. Menggambarkan keberanian dan kemandirian seseorang dalam mengambil risiko. Ketika seseorang memulai dari awal, dia harus mengambil risiko dan berani mencoba hal-hal baru. Tidak ada jaminan bahwa usaha atau proyek yang baru dimulai akan sukses, namun dengan tekad dan semangat yang kuat, seseorang bisa mencapai kesuksesan.
6. Memberikan kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan kemampuan baru atau mempelajari hal-hal baru. Ketika seseorang memulai dari awal, dia memiliki kesempatan untuk mempelajari hal-hal baru dan mengembangkan kemampuan baru yang sebelumnya tidak dimiliki. Situasi ini bisa membantu seseorang untuk tumbuh dan berkembang secara pribadi dan profesional.
7. Menggambarkan situasi di mana seseorang tidak memiliki pilihan lain selain memulai dari awal. Dalam situasi seperti ini, seseorang harus bekerja keras untuk mencapai tujuan yang diinginkan, dan tidak boleh menyerah meskipun menghadapi banyak rintangan dan tantangan di sepanjang jalan.
Contoh Kalimat untuk Idiom “Start from Scratch”
1. Starting a new job can be daunting, but sometimes it’s better to start from scratch and learn everything from the ground up.
(Memulai pekerjaan baru bisa menakutkan, tapi terkadang lebih baik memulai dari awal dan belajar semuanya dari dasar.)
2. The chef decided to start from scratch and create a brand new menu for the restaurant.
(Koki tersebut memutuskan untuk memulai dari awal dan membuat menu baru untuk restorannya.)
3. After a disastrous first draft, the author had to start from scratch and completely rewrite the entire book.
(Setelah draf pertama yang gagal, penulis harus memulai dari awal dan menulis ulang seluruh buku.)
4. When the team realized their strategy wasn’t working, they had to start from scratch and come up with a new plan.
(Ketika tim menyadari bahwa strategi mereka tidak berhasil, mereka harus memulai dari awal dan membuat rencana baru.)
5. After years of neglect, the garden had become overgrown and unusable, so they decided to start from scratch and redesign the entire space.
(Setelah bertahun-tahun tidak dirawat, taman itu menjadi liar dan tidak bisa digunakan, sehingga mereka memutuskan untuk memulai dari awal dan merancang kembali seluruh ruang.)
6. The company decided to start from scratch and rebrand itself to appeal to a younger demographic.
(Perusahaan tersebut memutuskan untuk memulai dari awal dan merebranding diri untuk menarik perhatian khalayak muda.)
7. After a devastating earthquake, the city had to start from scratch and rebuild many of its structures.
(Setelah gempa bumi yang menghancurkan, kota itu harus memulai dari awal dan membangun kembali banyak strukturnya.)
8. The artist was unhappy with her painting, so she decided to start from scratch and create a completely new piece.
(Seniman itu tidak puas dengan lukisannya, jadi dia memutuskan untuk memulai dari awal dan membuat sebuah karya yang sepenuhnya baru.)
9. After moving to a new country, she had to start from scratch and learn a new language, culture, and way of life.
(Setelah pindah ke negara baru, dia harus memulai dari awal dan belajar bahasa, budaya, dan gaya hidup yang baru.)
10. The computer crashed and wiped all of her files, so she had to start from scratch and recreate all of her work.
(Komputernya mengalami kerusakan dan menghapus semua file-nya, sehingga dia harus memulai dari awal dan membuat ulang semua karyanya.)
Penutup
Nah, sepertinya kita sudah sampai pada akhir pembahasan kita mengenai idiom “start from scratch”. Semoga sekarang kamu memiliki pemahaman yang lebih baik tentang arti ekspresi ini dan bagaimana cara menggunakannya dalam berbagai konteks.
Entah kamu sedang memulai pekerjaan baru, menulis sebuah buku, atau bahkan membangun kembali sebuah usaha, terkadang memang perlu untuk memulai dari awal dan memulai lagi dari titik nol. Meskipun hal ini bisa menakutkan, namun juga bisa menjadi kesempatan untuk tumbuh dan berkembang.
Jadi, suatu saat nanti jika kamu menemukan dirimu berada dalam situasi di mana kamu harus memulai dari awal, jangan takut untuk melakukannya. Siapa tahu, mungkin hal tersebut akan membawa kamu ke arah yang lebih baik dan sukses di masa depan.
Semoga penjelasan mengenai idiom “start from scratch” ini dapat membantu meningkatkan pemahaman Idiom bahasa Inggris Anda.
Posting Komentar untuk "Penjelasan Idiom "Start from Scratch" dalam Bahasa Inggris"
Posting Komentar