Penjelasan Idiom "Tunnel Vision": Contoh dan Artinya!
Halo, teman-teman! Kalian pernah ngalamin gak sih, saat lagi sibuk-sibuknya ngejar suatu tujuan atau menyelesaikan masalah, tiba-tiba kalian merasa stuck dan gak bisa mikir jernih? Itu loh yang sering disebut dengan tunnel vision.
Istilah ini mengacu pada kondisi di mana kita terlalu fokus pada satu hal dan mengabaikan segala hal lain yang ada di sekitar kita. Kita jadi kayak masuk ke dalam terowongan yang sempit dan gak bisa melihat ke kiri atau kanan. Kalau dipikir-pikir, tunnel vision ini gak cuma berlaku di kehidupan sehari-hari, tapi juga bisa terjadi di lingkungan kerja, hubungan asmara, dan bahkan di dalam keputusan politik.
Nah, di artikel ini kita akan bahas lebih dalam lagi tentang apa itu tunnel vision, asal-usul, penggunaan dan contoh kalimat dengan idiom tersebut. Jadi, jangan lewatkan ya!
Definisi Idiom “Tunnel Vision”
Tunnel vision adalah sebuah idiom yang merujuk pada kondisi di mana seseorang terlalu fokus pada satu hal atau aspek dari suatu situasi atau masalah, sehingga ia tidak mampu melihat gambaran keseluruhan atau alternatif solusi yang mungkin ada. Secara harfiah, tunnel vision berarti “penglihatan terowongan”, yang merujuk pada keadaan medis di mana seseorang mengalami kehilangan penglihatan di luar pusat pandangannya.
Dalam konteks psikologis, tunnel vision dapat terjadi ketika seseorang terlalu fokus pada tujuan tertentu atau ide tertentu, dan mengabaikan informasi yang bertentangan atau faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi situasi tersebut. Hal ini dapat membatasi kemampuan seseorang untuk memahami situasi secara utuh dan mengambil keputusan yang tepat.
Tunnel vision sering dianggap sebagai perilaku yang berbahaya, terutama dalam lingkungan kerja atau keputusan politik, di mana keputusan yang salah dapat memiliki konsekuensi yang serius. Oleh karena itu, penting untuk belajar menghindari tunnel vision dengan mengambil waktu untuk mempertimbangkan alternatif solusi dan memperoleh sudut pandang yang beragam sebelum mengambil keputusan.
Asal Usul Idiom “Tunnel Vision”
Istilah “tunnel vision” pertama kali digunakan untuk menggambarkan kondisi medis di mana seseorang mengalami kehilangan penglihatan di luar pusat pandangannya, sehingga ia hanya dapat melihat melalui sebuah terowongan sempit. Kondisi medis ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penyakit mata atau trauma pada kepala.
Namun, dalam konteks psikologis, istilah ini mulai digunakan pada awal abad ke-20 untuk menggambarkan perilaku atau kecenderungan seseorang yang terlalu fokus pada satu aspek dari suatu situasi atau masalah, sehingga ia tidak mampu melihat alternatif atau solusi lain yang mungkin ada.
Istilah “tunnel vision” pada awalnya digunakan dalam konteks militer dan olahraga. Dalam konteks militer, tunnel vision mengacu pada kecenderungan seorang prajurit untuk terlalu fokus pada misinya sehingga ia tidak melihat bahaya yang mungkin mengancam dari sisi lain. Sedangkan dalam olahraga, tunnel vision merujuk pada kecenderungan seorang atlet untuk terlalu fokus pada teknik atau strategi tertentu, sehingga ia tidak mampu menyesuaikan diri dengan perubahan situasi di lapangan.
Dalam perkembangan selanjutnya, istilah “tunnel vision” mulai digunakan secara lebih umum dalam kehidupan sehari-hari untuk menggambarkan kecenderungan seseorang yang terlalu fokus pada satu hal dan mengabaikan hal-hal lain yang mungkin mempengaruhi situasi.
Contoh Penggunaan Idiom “Tunnel Vision”
Tunnel vision adalah sebuah idiom yang sering digunakan dalam konteks psikologis dan situasi kehidupan sehari-hari untuk menggambarkan perilaku seseorang yang terlalu fokus pada satu hal atau aspek dari suatu situasi atau masalah, sehingga ia tidak mampu melihat gambaran keseluruhan atau alternatif solusi yang mungkin ada.
Beberapa contoh penggunaan idiom tunnel vision dalam kehidupan sehari-hari adalah:
1. Dalam bisnis, seseorang yang terlalu fokus pada tujuan finansial tertentu, seperti mengejar target penjualan, mungkin mengabaikan aspek lain dari bisnis yang mungkin mempengaruhi hasil akhir, seperti kepuasan pelanggan atau kualitas produk.
2. Dalam politik, tunnel vision dapat terjadi ketika seorang pemimpin terlalu fokus pada satu agenda politik atau kebijakan tertentu, sehingga ia tidak mampu mempertimbangkan dampak yang lebih luas pada masyarakat atau ekonomi.
3. Dalam hubungan pribadi, seseorang yang terlalu fokus pada keinginannya sendiri mungkin mengabaikan kebutuhan atau perspektif pasangan atau keluarga.
4. Dalam pendidikan, tunnel vision dapat terjadi ketika seorang siswa terlalu fokus pada pencapaian akademik tertentu, seperti nilai atau prestasi, sehingga ia tidak memperhatikan aspek lain dari kehidupan sekolah, seperti interaksi sosial dan pengembangan keterampilan.
Dalam semua contoh di atas, tunnel vision dapat membatasi kemampuan seseorang untuk memahami situasi secara utuh dan mengambil keputusan yang tepat.
Contoh Kalimat untuk Idiom “Tunnel Vision”
1. The CEO’s tunnel vision on profit margin blinded him to the importance of employee satisfaction.
(Tunnel vision CEO pada margin keuntungan membutakan dia terhadap pentingnya kepuasan karyawan.)
2. Her tunnel vision on her career goals caused her to miss out on important moments with her family and friends.
(Kecenderungan fokus pada tujuan karirnya membuat dia melewatkan momen penting bersama keluarga dan teman-temannya.)
3. The student’s tunnel vision on getting straight A’s caused her to neglect extracurricular activities.
(Kecenderungan fokus siswa pada mendapatkan nilai A sempurna membuat dia mengabaikan kegiatan ekstrakurikuler.)
4. The investor’s tunnel vision on one type of investment caused him to miss out on other profitable opportunities.
(Kecenderungan fokus investor pada satu jenis investasi membuat dia melewatkan kesempatan investasi yang menguntungkan lainnya.)
5. Despite his tunnel vision on completing the project on time, he failed to consider the impact on the team’s morale.
(Meskipun terfokus pada menyelesaikan proyek tepat waktu, ia gagal mempertimbangkan dampaknya pada semangat tim.)
6. Her tunnel vision on her personal goals caused her to ignore the needs of her team and damaged their relationships.
(Kecenderungan fokus pada tujuan pribadinya membuat dia mengabaikan kebutuhan tim dan merusak hubungan mereka.)
7. The athlete’s tunnel vision on winning the championship made him overlook the importance of teamwork.
(Kecenderungan fokus atlet pada memenangkan kejuaraan membuat dia mengabaikan pentingnya kerja tim.)
8. The athlete’s tunnel vision on achieving personal glory made him ignore the importance of sportsmanship and fair play.
(Kecenderungan fokus atlet pada mencapai kemuliaan pribadi membuatnya mengabaikan pentingnya semangat olahraga dan bermain adil.)
9. The scientist’s tunnel vision on proving his theory caused him to ignore evidence that contradicted it.
(Kecenderungan fokus ilmuwan pada membuktikan teorinya membuatnya mengabaikan bukti yang bertentangan dengannya.)
10. The student’s tunnel vision on getting the highest grades prevented him from enjoying the learning process and developing a love for knowledge.
(Kecenderungan fokus siswa pada mendapatkan nilai tertinggi menghalanginya untuk menikmati proses belajar dan mengembangkan rasa cinta terhadap ilmu pengetahuan.)
Penutup
Jadi, sudah jelas kan sekarang bahwa tunnel vision itu bisa bikin kita jadi gak bisa mikir objektif dan melihat situasi secara utuh. Padahal, bukan cuma dalam hal kacamata aja sih, melainkan dalam kehidupan sehari-hari juga, kita butuh pandangan yang jernih buat bisa membuat keputusan yang tepat.
Makanya, jangan terlalu asyik dengan satu tujuan aja, tapi coba lihat situasi dari berbagai sudut pandang dan pikirkan alternatif solusi lainnya. Gak usah takut untuk mempertanyakan, mendengarkan sudut pandang orang lain, atau bahkan melakukan brainstorming.
Jangan biarkan diri kita terjebak di dalam terowongan yang sempit dan bikin keputusan yang salah. Yuk, jadi pribadi yang terbuka dan objektif dalam menghadapi situasi, dan jangan lupa untuk menghindari tunnel vision yang bikin kita gak bisa lihat apa-apa selain tujuan yang ada di depan mata.
Semoga artikel ini dapat membantumu dalam memahami konteks idiom “tunnel vision”. Kamu juga bisa membaca kumpulan Idiom Bahasa Inggris lainnya di JedaBaca.com
Posting Komentar untuk "Penjelasan Idiom "Tunnel Vision": Contoh dan Artinya!"
Posting Komentar